Minggu, 20 November 2011

MATERIAL DISTRIBUSI

11.         MATERIAL  DISTRIBUSI


Dalam perencanaan dan pemasangan material distribusi pada jaringan distribusi tenaga listri perlu untuk diperhatikan dengan seksama karena hal ini akan berdapak sangat luas terhadap kinerja perusahaan dimana keadaan material material distribusi dapat menentukan kwalitas dan kwantitas pelayanan tenaga listrik. Hal lain yang perlu diperhatikan bahan-bahan untuk material distribusi tenaga listrik memiliki ke khususan tersendiri tergantung kepada fungsi dan spesifikasinya dengan demikian penting  halnya untu mempelajari karakteristik mekanis dan karakteristik elektrisnya untuk mendapatkan kesesuaian dengan yang diperlukan. Perlu kita cermati dilapangan pada dewasa ini banyak dihasilkan oleh pabrik pabrik yang kurang bertanggung jawab yang menghasilkan material material yang spesifikasinya jauh dari standar namum demikian bentuk rupanya dan fungsinya serupa dan hal inilah yang dapat menimbulkan kerugian tidak sedikit bagi penggunanya.
Adapun material material distribusi tenaga listrik itu adalah :
1.      TIANG LISTRIK.
Tiang listrik merupakan material yang terbuat dari besi, beton dan kayu agar jaringan tidak mengenai bangunan, pohon dan manusia atau binatan .
1.1.            Fungsi Tiang Listrik
Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari jaringan listrik tegangan rendah dan tegangan menengah yang menyangga hantaran listrik serta perlengkapannya tergantung dari keadaan lapangan.
1.1.1.      Tiang Awal / Tiang Akhir.
Tiang Awal/Tiang Akhir adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar serta perlengkapannya, dimana gaya yang diderita oleh tiang adalah gaya yang diderita oleh tiang adalah gaya karena bersatu sudut.
1.1.2.      Tiang Penyangga.
Tiang peyangga adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kawat adalah berlawanan.
1.1.3.      Sudut Tiang.
Sudut adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kawat adalah berlawanan.
1.1.4.      Tiang Penegang/Tiang Tarik.
Tiang penegang/Tiang tarik adalah yang dipasang pada saluran listrik yang lurus, dimana gaya tarik kawat bekerja terhadap tiang dari dua arah yang berlawanan.
1.1.5.      Tiang Penopang.
Tiang penopang adalah tiang yang digunakan untuk menyangga tiang akhir, tiang sudut dan tiang penegang agar kemungkinan tiang menjadi miring akibat gaya tarik kawat penghantar dapat terhindar.
1.2.            Kekuatan Puncak Tiang.
Kekuatan pada puncak tiang ditentukan oleh beberapa factor antara lain adalah berat kawat penghantar, dan tarikkan penghantar.
Kawat penghantar sepanjang jarak dari 2 buah tiang merupakan gaya tarik yang harus dipikul oleh puncak tiang.
Disamping berat penghantar yang ditentukan instalasinya.
Gaya yang diakibatkan oleh berat kawat penghantar, bergantung dari jenis dan ukuran bahan penghantar. Sedangkan gaya tarik kawat penghantar dan tiang ditentukan pada dasar tiang  yang mempunyai momen terbesar.
Kekuatan puncak tiang ditentukan oleh konstruksi dan ukuran tiang sedang gaya yang bekerja pada tiang ditentukan oleh :
A.     Berat kawat hantar (jenis, ukuran, dan bahan hantaran)
B.     Gaya tarik kawat hantaran.
1.3.            Jenis Tiang Listrik Berdasarkan Bahannya
1.      Tiang Baja
2.      Tiang Beton
3.      Tiang Kayu (tidak dibahas)
1.3.1.   TIANG BAJA
A.     Bahan Tiang.
Bahan tiang tidak boleh dari pipa keras dan harus memenuhi persyaratan serta komposisi kimia dan sifat-sifat mekanis sebagaimana tercantum pada tabel.

                                                            Tabel. :    Komposisi Kimia                              
Jenis Baja
Komposisi Kimia
C
(zat arang)
Si
Mn
(air raksa)
P
(Fosfor)
S
(belerang)

BJ. 41

Maks.
0,25
-
-
Maks.
0,04
Maks.
0,04

       Tiang  
 

                                                             Tabel.  : Sifat-sifat Mekanis
Percobaan tarik
Percobaan bengkok
Percobaan tekan


Jenis
Baja
Kuat tarik

(tensile strength)


kg/mm2)

Kekuatan

Pada batas lumer (yield strength)

Kg/mm2)
Perpanjangan (%)

Sudut pembengkokan
Jari-jari dalam pembengkokan
Jarak antara plat penekan


Arah memanjang (longitudinal)
Arah melintang (transver
sal)
BJ. 41

Min.
41
Min
24
Min
23
Min
18
90°
6D
2/3 D



B.     Jenis-Jenis Tiang Baja
a.       Panjang Tiang dan Penggunaannya
Tabel
Panjang Tiang (m)
Keterangan
8
Penopang JTR (Strut pole)
9
JTR (Berlaku untuk kelistrikan desa dengan beban kerja 100 daN)
10
JTR double sircuit
11
u.b. TM. JTM kV Sirkuit Tunggal. Dengan penjang gawang 40 m


Catatan :
Yang dimaksud panjang adalah panjang dasar, tidak termasuk panjang tambahan untuk kawat tanah.
                                                                  1.            Bagian panjang tiang untuk panjang kawat tanah adalah 1,5 m diatas penghantar JTM yang tertinggi.
                                                                  2.            Panjang ukuran khusus untuk memenuhi ruang bebas (clearance minimum 7 m) pada bentangan 60 m keatas.

C.     Spesifikasi Tiang Besi.
         Panjang : 8 m                            Tabel
Beban Kerja  (da N)
100
200
350
500
800
1200
Diameter bagian-bagian   C
               Tiang                 B
              (mm)                   A
-
-
-
114,3
165,2
190,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
                                          C
Tabel pipa (mm)               B
                                           A
-
-
-
4,5
4,5
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Diameter bagian-bagian   C
               Tiang                 B
(mm)                                  A
-
-
-
2000
2000
4000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lenturan pada beban kerja (mm)
Tebal selongsong (mm)
Panjang selongsong (mm)
Berat tiang (kg)
-
-
-
-
108
5
600
180
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

                                                Panjang : 9 m              Tabel
Beban Kerja  (da N)
100
200
350
500
800
1200
Diameter bagian-bagian   C
               Tiang                 B
              (mm)                   A
 89,1
114,3
139,8
114,3
139,8
190,7
 139,7
190,7
216,3
 165,2
216,3
267,4
 190,7
267,4
318,5
216.3
267,4
355,6
                                          C
Tabel pipa (mm)               B
                                          A
4
4,5
6
4,5
6
6
 6
6
8
 5
6
7
 6
6
8
7
9
12
Diameter bagian-bagian   C
               Tiang                 B
  (mm)                 A
2000
2000
5000
2000
2000
5000
2000
2000
5000
2000
2000
5000
2000
2000
5000
2000
2000
5000
Lenturan pada beban kerja (mm)
Tebal selongsong (mm)
Panjang selongsong (mm)
Berat tiang (kg)
168
6
600
162
131
6
600
233
110
8
600
348
6
7
600
379
80
3
600
508
65
12
600
805

                                  Panjang :   10 m                Tabel
Beban Kerja  (da N)
100
200
350
500
800
1200
Diameter bagian-bagian   C

               Tiang                 B

              (mm)                   A

-

-

-

114,3

139,8

190,7
 139,7

190,7

267,4
 165,2

216,3

267,4
 190,7

267,4

318,5
216.3

267,4

355,6
                                          C

Tabel pipa (mm)               B

                                           A

-

-

-

4,5

6

7
 6

6

6
 5

6

8
 6

6

9
7

9

12
Diameter bagian-bagian   C

               Tiang                 B

(nn)                                    A
(oo)                                     
-

-

-

2000

2000

6000

2000

2000

6000

2000

2000

6000

2000

2000

6000

2000

2000

6000

Lenturan pada beban kerja (mm)

Tebal selongsong (mm)

Panjang selongsong (mm)

Berat tiang (kg)

-

-

-

148

7

600

289
104

6

600

373
111

8

600

465
92

9

600

618
81

12

600

907
D.     Keuntungan Tiang Besi
Keuntungan tiang baja ialah :
a.       Cocok untuk kota yang membutuhkan keindahan
b.      Ringan
c.       Ukuran lebih kecil dari tiang kayu maupun dari tiang beton
E.      Kerugian Tiang Besi
a.       Mudah berkarat, oleh karenya pemeliharaannya mahal, umpamanya harus di sikat dan dicat tiap tahun.
b.      Harganya mahal
1.3.2.  Tiang Beton
A .  Jenis Tiang Beton
1.      Tiang Beton Berpenampang Bulat
Tiang Beton Berpenampang Bulat adalah tiang beton praktekan dan bertulang berpenampang bulat konis berongga ditengahnya dengan peruncingan (taper) nominal 1/75.
2.      Tiang Beton Penampang H
Tiang beton penampang H adalah tiang beton praktekan berpenampang H di sepanjang kira-kira 5/6 panjang tiang bagian bawah dan berpenampang segi empat dibagian atasnya dengan peruncinga (taper) 1/75.

Tiang beton bertulang (steel reinforced concrete poles) dapat diklasifikasikan menurut cara pembuatannya dan manurut cara menghimpunnya (assembling).
Titik beban kerja 25 cm dari ujung atas tiang

Catatan : (daN = deca Newton).
*)      Panjang tiang adalah panjang dasar, tidak termasuk panjang tambahan (tebal tutup)
**)    1 daN   0, 98065  kgf ; secara praktis dapat diambil 1 daN 1 kgf


Panjang *)

(m)

Tinggi titik Tumpu
(batas tanam)
(m)

Diameter

(cm)

(Beban Kerja **)

(daN)

7
9





11


1,2
1,5





1,9

12,4/14
15,7
15,7
19
19
22
22
19
19
19
22
22


100
100
20
350
500
800
1200
200
350
500
800
1200



Catatan : (daN = deca Newton).
*)      Panjang tiang adalah panjang dasar, tidak termasuk panjang tambahan (tebal tutup)
**)    1 daN   0, 98065  kgf ; secara praktis dapat diambil 1 daN 1 kgf